Hay DB Lovers, Selamat Datang di BLOG Dragon Ball Indonesia !! Di sini tersedia Berbagai Macam Info Menarik Yang Bermanfaat Bagi DB Lovers !!...... Setelah Lihat/Baca Postingan kami Harap Coment Yang Sopan Ya DB Lovers !! Arigatou Gozaimasta

Dragon Ball Next Journey Vol.1

Posted by : Unknown
Original by Muhammad Ben Bangga


Mber.... Mr. Satan punya fanfict Dragon Ball (cerita karangan fan)nih....

Berceritakan tentang kekacauan Goku dkk. setelah episode akhir... Tapi bedanya, kalo di episode terakhir DBZ itu kejuaraan Tenkaichi Budokai dibatalkan, sedangkan di DB Fanfict ini Tenkaichi Budokai dilanjutkan...

akan Satan post di sini ....



NO COPAS PLEASE!!!!


Chapter 1 Goku dan Uub Pergi, Tenkaichi Budokai Kacau.



Komen, sang pembawa acara Tenckaichi Budokai mendadak kebingungan setelah peserta Son Goku dan Uub pergi begitu saja. Meskipun masih menyisakan banyak peserta, tapi beberapa sudah mengundurkan diri.

Peserta yang tersisa hanyalah, Pan, Mr. Buu, Goten, Trunks, Captain Chicken(dia kembali lagi setelah sempat kabur) dan Bezita. Sementara Mr. Satan hanya akan bertarung saat laga final. Setelah berdiskusi cukup lama, Komen segera masuk ke arena yang memang telah hancur. ''Yeaaahh...'' teriaknya. ''Maaf telah membuat kalian menunggu lama. Keputusan telah diambil berdasarkan diskusi kami.... Aturan pertandingan akan diubah!'' tambahnya. ''Istirahat 15 menit! Setelah itu akan kami umumkan.....''

Sontak saja, para penonton dibuat kaget minta ampun. ''Aku yakin akan terjadi Royal Battle...!'' ucap salah seorang penonton.
''Apa? Royal Battle?''
''Menakjubkan.... Ini pasti bakal menarik!''

Sementara di pihak lain, Goku dan Uub sedang menuju ke pulau selatan, rumah Uub dengan terbang seraya menggendong Uub.
''Hei, Uub....''
''Ya.. Goku..''
''Aku akan memulai melatihmu.. saat ini juga..''
''Ah, apa?''
''Ya.. Kau harus bisa belajar dengan cepat agar bisa menjadi petarung yang hebat'' Goku menyemangati.
''Baik!'' sahut Uub.
''Yoshh....! Kita akan mulai, bersiaplah Uub!''
''A-apa maksudmu Goku? Apa jangan-jangan kau mau melemparku dari atas sini, ah?''
''Hahahaha... Ternyata kau bisa menebak pikiranku, ya?''
''Hah! Tolong jangan begitu Goku. Aku 'kan tak bisa terbang....'' kata Uub, mulai ketakutan.
''Weehh... Tenang saja, kau hanya perlu mengendalikan ki-mu saja'' jelas Goku.
''Apa itu ki?''

Goku kebingungan bagaimana menjelaskannya. Yang Goku tahu ki adalah jurus tenaga dalam..... ''Ehm.. gimana ya?''
''Mana aku tahu?'' sahut Uub.

Kembali ke Tenkaichi Budokai.
Komen kembali ke atas panggung tetapi dia lupa tak menggunakan kaca matanya. ''Eh adududuhh... Mau beraksi ko 'ngga pake kacamata. Nanti 'ga keren nih...'' batin Komen yang kemudian pergi ke dalam mengambil kacamatanya yang tertinggal.

Suara riuh penonton yang sudah tak sabar membuat Komen panik. Tetapi ia tidak juga menemukan kacamatanya. ''Hah...dimana sih!?'' gumamnya.

''Oy...! Kita sudah lelah menunggu!''
''Kita datang untuk menonton pertandingan! Bukan malah menunggu!''
''Wooy! Cepatlah!!!''

''Jiaaahh.... Ini dia ! Kacamata kesayanganku...'' teriak Komen kegirangan setelah menemukan kacamatanya. Segera Komen berlari ke arena.
''Maafkan kami atas keterlambatannya... Kami telah memutuskan bahwa peraturan pertandingan diubah!'' kata Komen, bersemangat.
''Battle Royal......!'' jelas Komen.

Suara riuh penonton yang sangat gembira menggema di arena Tenkaichi Bodokai....
''Hahaha... Begitu dong.''
''Wow, menakjubkan!''
''Aku rindu yang seperti ini!''


================================================



Chapter 2 Trunks memilih Bezita

''Agar para peserta siap terlebih dulu... Maka akan diberikan waktu 10 menit bagi mereka. Untuk penonton diharapkan bersabar..'' seru Komen.

Tetapi, penonton yang sudah terlanjur ingin segera melihat pertarungan mulai marah. Mereka melempari Komen dengan botol-botol minuman dsb.

''Yaa... Begini saja...'' kata Goku.
Uub kebingungan.
''Hei, Uub... Lihatlah ini'' kata Goku seraya melepaskan bola-bola energi.
Uub tercengang dan tak bisa berkata apa-apa.......
''Bagaimana, Uub? Apa kau sudah paham maksudku?''
''A-ah... Apa kau membawa bom?''
''Wah, ternyata kau belum paham juga, ya? Itu tadi adalah bola energi yang terbuat dari energi ki. Kau juga bisa menggunakan ki-mu sebagai senjata atau pelindung''
''Bagaimana caranya, Goku?'' tanya Uub.
''Ya... Itu sangat mudah, kau har....''
''Mudah 'kan bagimu'' potong Uub.
Goku tertawa kecil kemudian berkata, ''yah, memang awalnya sulit. Tapi jika sudah terbiasa kau akan mudah melakukannya. Yakinlah kau bisa, Uub!''
''Baik, Goku!''
''Begini, kau harus konsentrasikan kekuatan dalammu di kedua telapak tanganmu''

Kemudian Uub mempraktekkannya...
''Ya, seperti itu!'' ''Sekarang, kau jangan berpikiran apapun selain kekuatan di telapak tanganmu....''
''Akan kucoba'' sahut Uub.

Yohooo... Keluarlah bola cahaya dari kedua telapak tangan Uub yang dihadapkan. Uub sangat gembira telah berhasil satu langkah.
''Bagus... Bagus... Bagus Uub! Kau hebat!''

''Setelah kau bisa mengendalikan ki-mu, kau hanya harus menyeimbangkan tubuhmu dan kau sudah akan bisa terbang!'' jelas Goku, menatap mata Uub yang berseri-seri.
''Waah... Semudah itukah, Goku?''
''Ya.. Semudah itu'' sahut Goku. ''Apa kau mau mencoba?'' tanya Goku.
''Aku akan coba menguasai ki-ku dulu...''
''Ya.. Terserah kau saja. Yang penting kau harus sudah bisa terbang setelah kita ada di rumahmu..hehehe...''

Akan tetapi, tiba-tiba datanglah 5 jet tempur militer di depan Goku dan Uub. Salah satu pesawat itu siap manabrak Goku jika tak menghindar. Kecepatan sekitar 800 mil/jam membuat Goku kepayahan tak bisa menghindar...''wahhhh!!! Gawat!'' teriak Goku.
Karena Goku paniknya bukan main, maka Uub pun terjatuh dari punggung Goku. ''Aahh... Goku!'' teriaknya.
''Uub!''

wuuussshhhh....!!! Goku tertabrak salah satu jet tempur itu! Beruntung, Goku masih sanggup menempel di moncong jet tersebut. Tapi bagaimana dengan Uub? Goku pun belum bisa bertindak banyak dan dia sudah terhempar begitu jauh dari Uub yang akan jatuh di suatu kota.

''Aahhhhh... Tolong, Goku !'' teriak Uub. Tapi kemudian Uub segera terpikir bahwa ia akan belajar terbang setelah berhasil menguasai ki. ''O yah.. Kata Goku aku hanya harus menyeimbangkan tubuhku'' batin Uub, masih terjun bebas.
Kemudian Uub mencobanya.....

Tapi tetap saja, Uub terus saja terjun bebas tanpa rem... Namun Uub masih terus berusaha semampunya. Mungkin karena ia kurang konsentrasi.

Hanya kurang dari 50 meter saja Uub sampai pada aspal ! Goku suda tidak bisa menolong Uub lagi... Semua hanya bergantung pada diri Uub sendiri. ''Heaaaaahhh!!!'' teriak Uub sekerasnya....

Juuushhhh.... Uub sedikit demi sedikit berhasil 'mengerem'. ''Aku harus bisa!''.

Gubrakkk... Uub terjatuh di aspal yang panas. ''Adududuhhh.... Sakit''

Sementara itu Goku baru bisa lepas dari moncong jet setelah ia melempar jet tersebut. ''Ahh.. Uub!'' kata Goku sembari langsung terbang secepat kilat.



Di Tenkaichi Budokai.
Komen kembali masuk arena. ''Ya.. Maafkan kami atas keterlambatannya. Yosh... Langsung saja kita panggil peserta Royal Battle !''

''Peserta pertama, Goten!''
''Peserta kedua, Captain Chicken!''
''Peserta ketiga, Trunks!''
''Peserta keempat, Bezita!''
''Peserta kelima, Mr. Buu!''
''Dan peserta keenam, Pan!''
''Silakan masuk ke ARENA !!!!

Penonton sangat bahagia....

''Peraturan Royal Battle tetap sama dengan peraturan pertandingan biasa di Tenkaichi Bodokai. Bagi yang menyerah, tidak bangun dalam 10 detik atau keluar arena dianggap kalah'' jelas Komen. ''Tidak diperbolehkan juga, membunuh, melukai penoton'' lanjutnya.
Semua peserta telah bersiap dan segera bertarung. Mereka masing-masing mulai menentukan lawannya. ''Paman! Aku akan melawanmu!'' kata Pan, yakin. Mendengar itu, Goten sangat kaget, ''eee? Apa-apaan kau, Pan? Aku 'kan akan melawan Trunks... Iya, kan, Trunks?''
''Tidak, Goten...!'' sahut Trunks. ''Aku memilih melawan papa!''
''A-apa?''
''Lawan saja Pan terlebih dulu, setelah itu, lawan aku'' pikir Trunks.
''Chhh! Jangan kecewakan aku Trunks!'' teriak Bezita, keras-keras.

''Yosshhh.. Royal Battle, dimulai !'' teriak Komen, menandakan pertandingan dimulai.

Mr. Buu berhadapan dengan Captain Chicken.
Goten dengan Pan.
Dan Trunks dengan Bezita.

''Wahahaha... Ini akan jadi pertarungan yang sangat seru...'' ungkap Yamucha, mengomentari duel Trunks dengan Bezita.
''Ya.. Itu benar'' sahut Gohan.
''Ya.. Kupikir itu akan jadi suatu pelajaran berharga bagi Trunks. Mungkin dia akan mengalami lebam di wajahnya, hehehe...'' potong Kuririn.
Bulma naik darah, ''enak saja kau bicara, Kuririn! Trunks itu juga kuat!''
''Ehehehe... Si tante ini marah'' kata Kuririn, jenaka.
''Enak saja kau bilang aku tante-tante! Aku masih muda tau !'' balas Bulma, marah.
Tiba-tiba Chi-chi berteriak sangat keras, ''Goten, semangat!''
''Ah..Chi-chi!'' sahut Yamucha.



===========================================



Chapter 3 Uub Terbang


Akhirnya Goku telah sampai di tempat Uub, di tengah jalan raya yang padat.
''Apa kau baik-baik saja, Uub?''
''Ya, Goku! Kupikir aku sudah bisa terbang...''

Suara klakson mobil mengeras dan meminta mereka berdua minggir dari tengah jalan.

''Ah, ayo Uub. Kita pergi dari sini'' ucap Goku seraya mengulurkan tangannya.
''Tidak usah, Goku... Aku akan coba sendiri'' sanggah Uub, yakin bisa.
''Semangatlah, Uub!'' kata Goku, terbang.

Orang-orang sekitar dibuat kagum setelah mereka melihat Goku terbang.
''Lihat! Dia terbang....''
''Ahh... Orang itu terbang...''
--------
''Ayo Uub. Kau harus bisa!''
''A-aku......harus......bisa!'' teriak Uub.

Wuusshhh.... Aura putih menyelimuti tubuh Uub.
Sedikit demi sedikit, tubuh Uub melayang di udara dan warga kota semakin gila.

''Wah.. Lihat Goku, aku melayang!''
''Bagus.. Benar begitu, Uub!''
''Ya, Goku''
''Yosh.. Ayo kita terbang!''
''Baik!'' sahut Uub seraya terbang mengikuti Goku.

Uub sangat cepat belajar. Bahkan dia lebih cepat ketimbang Goku kecil. Uub juga mampu belajar dengan bertarung langsung. Sangat hebat memang tapi, apakah Uub bisa melampaui Goku?

''Trunks! Jangan kecewakan aku!'' pinta Bezita.
''Jangan khawatir, papa!''

Duel yang sangat menarik, Bezita melawan Trunks. Trunks sangat berambisi bisa mengalahkan Bezita. Tetapi itu tidak mudah. Inisiatif serangan pun langsung Trunks ambil dengan melancarkan pukulan-pukulan ringan yang cepat disertai sesekali tendangan.

Sementara Goten malah kualahan menghadapi Pan, keponakannya. Goten tidak bisa berbuat banyak setelah Pan sangat marah karena Goten telah menyebutnya 'pendek'. ''Rasakan ini!'' seru Pan seraya meninju muka Goten... Duaagghh.. Goten terhempas ke pinggir arena dan hampir saja keluar arena. Tidak sampai di situ saja, Pan langsung melompat dan telah berdiri di samping Goten yang terbaring. ''Aku marah! Kau bilang aku pendek. Aku ngga terima!'' ucap Pan dan langsung menendang Goten ke luar arena.

Goten Out !

''Jiaaaaahhh.. Goten ke luar arena...'' kata Kuririn.
''Payah...'' sahut Gohan.
''Pan! Kau hebat!'' teriak Videl.

Sementara itu, Trunks yang sedang sangat serius dengan Bezita dibuat kaget bukan main. Keteledoran Goten sangat membuat Trunks hilang konsentrasi. ''Goten!'' katanya.
''Bodoh! Jangan hiraukan dia!'' kecam Bezita, langsung memukul Trunks hingga terlempar jauh.

''Ah, Trunks!''
''Trunks!''
''Bezita, kau serius sekali'' kata Piccolo.

*****

''Yosshh.... Kau belajar dengan sangat cepat, Uub! Ayo kita terbang lebih cepat lagi...'' kata Goku kepada Uub.
''Baik!''
''Ayo kita balapan!''

wussshhh.....wuesshh.... Uub masih mampu menyaingi Goku meskipun belum bisa menyalipnya. Mereka terus lebih cepat dan lebih cepat lagi. Tapi,

''Lewat sini Goku! Kau salah arah'' teriak Uub, sembari berbelok arah.
''Waahh ? Bagaimana? Katanya rumahmu ada di pulau selatan? Ko ke timur?'' tanya Goku, berhenti sejenak.
''Ya, Goku! Tadi kita sedikit berbelok ke barat daya...''
''Aahhh... Sial!'' umpat Goku seraya berubah menjadi super saiya.

Wuuuusssshhh..... Dengan sekejap Goku sudah ada di belakang Uub. Setelah itu Goku kembali ke wujud normal. ''Ahahaha... Aku sudah di belakangmu, Uub!''

Mereka berdua saling kejar. Balapan yang sangat seru... Uub tak bisa dianggap remeh!



=========================================



Chapter 4 Hei, Trunks. Berubahlah jadi super saiya!

''Menjijikkan!'' ucap Bezita.
''Arrghh... Maafkan aku, papa. Aku takkan terhipnotis lagi!'' kata Trunks, bersemangat. ''Dasar Goten, bodoh!...'' umpat Trunks.

Trunks kembali berdiri dan menatap tajam mata papanya. Segera ia melompat dan melancarkan serangan bertubi-tubi.

Sementara Pan malah menangis, membuat penonton bingung.
''Wah, kenapa bocah kecil itu?''
''Padahal dia hebat... Ko malah menangis sih?''

Dengan wajah yang sangat malu, Goten kembali ke ruang ganti. Ia tertunduk lesu dan keluarga Z menertawakannya. Goten tak habis pikir bahwa ia bakal dikalahkan dengan mudah oleh keponakannya sendiri. Ah, betapa malunya Goten.

Tok...tok...tok.....
''Ah...pasti itu penggemarku yang mau minta tanda tangan'' batin Mr. Satan.
Tok...tok...tok.....
''Ya... Tunggu sebentar'' pinta Mr. Satan seraya membuka pintu. ''Ah..! Kukira siapa, ternyata kau..''
''Ya, Mr. Satan. Anu....''
''Anu apa!?''
''Anuu...
''Anu-anu terus ! Nanti kupecat kau!'' bentak Mr. Satan.
''Anu... Pan berhasil mengalahkan Son Goten...''

Mr. Satan melongo.....bagaikan kuda nil
''bhbhbhbhhhh.... Yang benar saja? Son Goten?''
''Ya.. Dia menang mudah''
Mr. Satan semakin ketakutan dan juga bingung.. Tapi demi menjada pamornya, ''Bhahahahahaha... Itulah cucuku, Pan!''
''Ya, Mr. Satan. Dulu Videl juga hebat!''

Ternyata, sejak tadi Captain Chicken tidak melakukan apapun. Dia bahkan sudah pipis di celana. Sementara Mr. Buu malah masih asyik ngemut permen jagoan neon.

''Waah.. Enak-enak.....'' kata Mr. Buu. ''Ayo kita mulai..'' kata Mr. Buu kepada C. Chicken.

Captain Chicken sangat takut melihat Mr. Buu yang begitu besar... Tapi,

teriakan-teriakan penonton yang memadati arena membuat C. Chicken terlecut semangatnya.
''Captain... Captain... Captain... Captain...''
''Aku harus memberikan yang terbaik untuk mereka.... Mereka membayar tiket untuk melihat pertarungan. Akan kuberikan pertarungan hebat itu!'' kata Captain Chicken, dalam hati.

Captain Chicken memukul perut Mr. Buu dengan seluruh kemampuannya. Sementara itu, Trunks juga terus menggempur Bezita yang pasif.

*****

''Itu rumahku, Goku!'' kata Uub, menunjuk rumahnya.
''Ahh... Itu keluargamu juga?''
''Ya! Itu ayah dan ibuku...''
''Yosh...ayo kita ke sana..!''

Goku dan Uub telah sampai di rumah Uub. Mereka berbincang-bincang sembari melepas lelah sejenak. Ibu dan ayah Uub menanyakan apakan Uub telah menang. Uub tidak bisa menjawab dengan lancar. Akhirnya Goku lah yang menjawab semuanya. Goku pun mengatakan bahwa sebagai gantinya, Goku akan meminta uang kepada Mr. Satan untuk membantu keluarga Uub. Goku juga meminta izin untuk melatih Uub di istana kami selama beberapa bulan.

Kembali ke Tenkaichi Budokai.

''Payah!'' sergah Bezita sembari memukul Trunks bertubi-tubi. ''Inilah yang namanya pukulan!''
Trunks menerima banyak sekali pukulan telak yang membuatnya kehabisan energi.

''Bodoh! Itulah akibatnya jika kau jarang berlatih, Trunks!''

Trunks terhempas ke kursi penonton. Tapi dia berhasil 'selamat' dengan cara terbang.
''Hmph!'' desah Bezita.
''Trunks! Berubahlah kau jadi super saiya!'' pinta Bezita.
''A-apa?''
''Cepatlah!

Piccolo dan Dende kaget bukan main... Mereka langsung berpikir bahwa arena akan segera hancur.... Raut wajah Piccolo dan Dende yang berubah langsung ditanggapi oleh Kuririn.

''A-ada apa, Piccolo, Dende ?''
''Bezita meminta Trunks menjadi super saiya...''
''Ah..gawat! Arena bisa hancur!''
''Ya. Aku juga berpikir begitu. Mungkin karena Trunks terlalu lemah bagi Bezita...''
''Benar, Piccolo. Aku juga berpikir demikian''

Trunks masih terdiam, melayang di atas penonton. Sementara Pan, mulai berhenti menangis.

''Sedang apa, kau?'' tanya Mr. Buu kepada Captain Chicken.

Captain Chicken hanya menghadapkan pandangannya ke wajah Mr. Buu.

''Aku geli, tau!'' kata Mr. Buu.

Wuusshh... Ayunan tangan Mr. Buu membuat C. Chicken terhempas, menghancurkan beton.

''Captain Chicken, kalah!'' teriak Komen sembari mengepalkan tangannya di udara.

Bezita sudah sangat kesal dengan Trunks yang dinilainya tidak memiliki kemampuan lagi dan telah menginjak-injak harga diri keturunan saiya. ''Trunks! Berubahlah!'' teriak Bezita seraya mengubah dirinya jadi super saiya.

Sontak, para penonton kembali tercengang dan tentunya mereka melongo kaya kuda nil.


========================================



Chapter 5 Trunks Habis

Setelah melongo kaya kuda nil, sekarang mereka tambah melongo lagi kaya ibunya kuda nil. Mereka tercengang setelah melihat Trunks juga ikut mengubah rambutnya jadi pirang..... ''Papa! Aku akan mengalahkanmu!'' ancam Trunks sembari menyerang Bezita.

Pukulan-pukulan dilancarkan Trunks, Bezita mulai kualahan. Menurut Piccolo, power mereka setara. Hanya saja Bezita masih lebih di atas Trunks. ''Raskan ini!'' teriak Trunks, memukul Bezita.

Duaaggghh.... Pukulan Trunks membuat Bezita tersungkur jauh.

''Hah...hah...hahh...hahh...'' Trunks bernafas sangat berat.
''Hmph! Itu tidak sakit!'' kata Bezita, langsung menyerang balik.
Mereka bertarung hingga menimbulkan kerusakan yang cukup parah. Lantai arena jadi berlubang, bergelombang dan rusak tentunya. Tapi semua itu justru membuat penonton terhibur. Mereka puas dan segera meneriaki kedua petarung hebat tersebut.

Sementara, kini Pan harus berhadapan dengan Mr. Buu yang telah mengalahkan C. Chicken dengan mudah.

''Oy, kau cucunya Mr. Satan, kan?''
''Benar...''
''Aku akan mengalah untukmu...''
''Ah..?''
''Ya. Aku akan keluar dari arena ini'' ucap Mr. Buu, keluar dari arena.

''Ahhh... Sangat disayangkan sekali, Mr. Buu didiskualifikasi karena keluar dari arena!'' ucap Komen, pake mic.

''Mr. Satan! Mr. Satan! Mr. Satan!'' seru pengawal Mr. Satan sembari mengetuk pintu keras-keras...
''Ada apa, bodoh!? Apa kau tak bisa lebih halus, hah?''
''Anu....anu..''
''Anu terus! Cepat katakan!''
''Anu... Mr. Buu didiskualifikasi. Dia keluar arena''

Mr. Satan tak bergerak! Dia melongo sampe-sampe ingusnya meler...

''Buu... Kau melanggar perjanjian kita..'' batin Mr. Satan.
''Ada apa Mr. Satan? Apa kau sakit?''
''Buu...''
''Ah.. Itu dia Mr. Buu...'' menunjuk Buu yang datang dengan ceria.

Dengan konyolnya, Mr. Satan langsung menyeret Buu masuk ke ruangannya.
''Buu... Mengapa kau pergi dari arena? Apa kau lupa perjanjiannya?'' tanya Mr. Satan. ''Siapapun lawanmu harus kau kalahkan....''
''Ehehe...'' tawa Buu, jenaka. ''Aku lupa''
''Emang siapa sih lawanmu sampe-sampe kau harus keluar?''
''Pan'' jawab Buu.

Gubrakk... Mr. Satan pingsan.

*****

Kembali ke pertarungan.

''Ahhh.... Bezita! Jangan!'' teriak Bulma.
''Trunks bisa mati jika terus seperti itu...'' sahut Yamucha.
''Dia tak bakal mati semudah yang kalian bayangkan...'' potong Piccolo

Ternyata, Bezita sedang menindih Trunks sembari memukulinya habis-habisan.

''Ini pukulan agar kau mau berlatih!'' kata Bezita, terus memukul Trunks.

Meskipun sudah dalam wujud super saiya, Trunks tetap tidak bisa bergerak. Tangannya telah terkunci badan Bezita, sementara kakinya seperti tak berfungsi.
''Bodoh!'' duagghh... ''Bodoh'' duagghh... ''Rasakan ini'' duaggh...

Trunks sudah tak berdaya sama sekali. Akhirnya Bezita mengangkat Trunks kemudian melemparnya jauh-jauh.

Bruukkk.... Trunks menghantam tembok, keluar arena...

''Yaa.... Peserta Trunks keluar arena!'' teriak Komen.


================================================


Chapter 6 Mr. Satan Beraksi

Dengan raut wajah yang kecewa, Bezita pergi meninggalkan arena sehingga ia dianggap gugur oleh panitia. ''Dasar Trunks, itulah akibatnya jika kau jarang berlatih! Bodoh!'' umpatnya.

Bulma, Gohan, Kuririn, Yamucha dan lainnya juga kaget bahwa Trunks bisa dikalahkan dengan mudah oleh Bezita.
''Trunks....'' ujar Bulma.
''Trunks kalah..'' sahut Kuririn.
''Trunks tidak pernah berlatih. Bahkan kekuatannya jauh di bawah super saiya!'' terang Piccolo.

''A-a-apa...? Pe-ser-ta Bezita diskualifikasi!'' seru Komen, kaget.

Penonton yang tadinya ramai-riuh mendadak bungkam, juga bingung. Tetapi, karena hanya menyisakan seorang petarung saja di arena yaitu, Pan, maka Pan dianggap sebagai pemenang Royal Battle dan harus berhadapan dengan sang juara dunia, Mr. Satan!

''Kepada penonton, diharapkan bersabar karena kami akan memberikan rehat kepada peserta Pan agar dia lebih siap menghadapi Mr. Satan. Cukup 5 menit!'' kata Komen.

*****

Kembali ke Goku.

''Goku, apa kau ingin makan?'' tanya Uub. ''Kami punya sedikit makanan ko....''
''Ahh... Tidak usah. Aku sudah makan, tadi''
''Kalau begitu, apa kita bisa ke istana kami, sekarang?''
''Oh..itu... Baiklah.. Ayo kita berangkat!''
''Aku akan pamit dulu pada ayah, ibu dan saudaraku.

Setelah semuanya beres, Goku dan Uub segera menuju istana kami. Lagi-lagi mereka balapan. Goku benar-benar seorang guru yang hebat sedangkan Uub adalah murid yang tak kalah hebat. Dalam sekejap saja, Uub sudah bisa menguasai ki, juga sudah bisa terbang.

''Ayo, Uub! Apa kau bisa lebih cepat dariku?'' tanya Goku, semakin cepat.
''Akan kucoba!''

wuushhh..... wusshhh...

Mereka berdua terus saling susul. Tapi tentunya dengan wajah yang ceria. Mereka sangat menikmati perjanan udara yang kebetulan langit cerah.

''Oy, Uub!''
''Hah...apa Goku?''
''Kau tahu tidak, bahwa sebenarnya aku pernah mati...?''
''Apa?''
''Ya, aku pernah mati...''
''K-kau.? Yang benar saja''
''Yah.. Aku sudah mati sebanyak dua kali lo..''
Uub kaget dan langsung berhenti di tempat. Lalu, Goku kembali ke Uub.

''Ada apa? Kenapa berhenti?''
''Tidak. Aku hanya bingung''
''Tak apa... Aku memang pernah mati, lalu aku dihidupkan lagi dengan dragon ball''
''Apa itu dragon ball?''
''Itu adalah bola-bola naga, jumlahnya ada 7. Masing-masing bola memiliki bintang yang jumlahnya menunjukkan urutan mereka. Jika seseorang mampu mengumpulkan dragon ball, maka akan keluar Shen Long. Kau bisa meminta apa saja dari Shen Long....'' jelas Goku.
''Waahh... Luar biasa...'' Uub takjub.
''Ya... Begitulah''
''Anu.. Dimana bola-bola itu?''
''Hmm... Dimana yah?'' Goku mengingatnya sejenak. ''Oiya... Dragon ball ada di istana kami.... Nanti jika sempat, kita tanyakan kepada Mr. Popo, dia yang menyimpannya.

Di Tenkaichi Budokai.
''Terimakasih telah menunggu....'' ucap Komen. ''Inlah dia, sang juara dunia, Mr. Satan!''

Suara rakyat, ''Satan... Satan... Satan... Satan... Satan... Satan... Satan... Satan... Satan... Satan... Satan... Satan...''

Datanglah Mr. Satan menggunakan helikopter. ''Bhahahahahaha..... Sang juara dunia, Mr. Satan!'' ujar Mr. Satan.

Lalu, Mr. Satan melompat pake jubah putih kesayangannya dan segera ''piss''.

Suara rakyat, ''Satan... Satan... Satan... Satan... Satan... Satan... Satan... Satan... Satan... Satan... Satan... Satan...''

''Aduduh... Sialan... Masa sih Pan bisa sampai final?'' gumam Mr. Satan.

''Yoshh... Pertandingan dimulai! Final Tenkaichi budokai! Mr. Satan melawan Pan!''

''Kakek! Aku akan menyerang kau duluan...'' kata Pan.

Pan berlari secepat ia bisa, Mr. Satan menunggu dan cukup cemas.

Tek..tekkk..tek...langkah kaki Pan.

''Rasakan ini, kakek!'' teriak Pan sembari menendang perut Mr. Satan.

Sakit luar biasa... Mr. Satan melompat-lompat kaya kanguru. ''Aduuhhhh.... Sakit!!!!!''

''Hah.... Mr. Satan''
''Mr. Satan!''
''Mr. Satan!''
Para penonton terus menyemangati Mr. Satan meskipun Mr. Satan tidak semangat.

''Aduuuh... Aku tak bakal menang nih, aku harus cari ide dulu. Semua ini gara-gara Buu!'' keluh Mr. Satan, gugup.

''Terima ini, kakek!'' Pan melancarkan tendangan lagi. Duaagghhh, kali ini mengenai wajah Mr. Satan. ''Rasakan yang ini!'' sekarang dagu Mr. Satan.....

''Adududuhh... Pan..'' ucap Mr. Satan tersungkur. Tapi tiba-tiba Mr. Satan mendapatkan ide cemerlang bagaikan pelanginya Boomerang.

Pan sungguh tidak memberi ampun kepada Mr. Satan, kakeknya sendiri. ''T-tu-tunggu dulu, Pan.....'' pintanya, terengah-engah.

Dengan congkaknya, Pan bertanya, ''huh..ada apa sih, kek?''
''Anu...''
''Ayo kita lanjutkan saja, kek!'' teriak Pan, kegirangan.
Mr. Satan kebingungan...*##*
''Tunggu dulu, Pan''
''Apalagi?''
''Anu...'' ucap Mr. Satan seraya melemparkan koin recehnya. ''Anu..tolong ambilkan koin receh kakek, di sana'' jelas Mr. Satan menunjuk ke luar arena.
''Oh itu...baiklah, kek...'' Pan siap mengambilkannya.

Dalam hati Mr. Satan sangat malu, tapi apa boleh buat, dia harus begitu walaupun memalukan.


======================================



Chapter 7 Inilah Sang Juara Dunia, Mr. Satan! 

''Ahh... Apa yang dilakukan bocah cilik itu?'' 
''Sepertinya dia mau ke luar arena....'' 

Keluarga Z. 
''Apa yang dilakukan oleh Pan, ya?'' Gohan bertanya-tanya. 
''Iya...aneh...'' sahut Yamucha. 
''Ihh.. Dasar papa! Pasti ada yang aneh...'' kata Videl. 

Pan terus menuju pinggir arena budokai. Sesampainya tepat di pinggir arena, kemudian Pan melayang di udara dan segera mengambilkan uang receh kakeknya. Melihat hal itu, Mr. Satan semakin kaget akan kemampuan cucunya. 

Ya, Pan juga dididik dengan baik dan benar oleh Son Goku. Bahkan di usia 4, dia sudah mampu terbang mengelilingi bumi. 

''Hmm... Pancaran energi Trunks dan Bezita sempat cukup besar. Kupikir mereka berubah menjadi super saiya...'' pikir Goku. ''Tapi pancaran tenaga mereka sudah menghilang...'' 
Tak butuh waktu yang terlalu lama, Goku dan Uub telah sampai di istana kami. Ternyata, di istana kami terlihat kosong. Dimana Mr. Popo? Apakah dia sedang sakit perut terus menjadi penghuni toilet? Ataukah dia sedang ketiduran? Dende memang tidak ada, dia 'kan sedang nonton budokai.... 

Kembali ke Tenkaichi Budokai. 
''Aku tak bisa biarkan gelar juaraku diambil. Meskipun dia adalah cucuku! Aku tak peduli!'' tegas Mr. Satan. ''Hahaha... Akan kuceletuk jidatnya. Pasti dia akan jatuh...'' 

Lalu, Mr. Satan berlari menuju pinggir arena dan menunggu Pan. ''Aku berhasil, kakek!'' kata Pan, ceria. Mr. Satan tak tersenyum dia hanya menatap mata cucunya itu. Pan sudah ada di depan Mr. Satan dan kembali menginjakkan kaki di arena budokai. 

''Inilah kesempatanku!'' 

tuuukkk.... Mr. Satan mendorong Pan ke luar dengan tangannya...... 

Pan terjatuh! Segera, Mr. Satan melakukan aktingnya dengan berpura-pura tidak sengaja... 

''Peserta Pan diskualifikasi! Mr. Satan menjadi juara !!'' seru Komen. 
Penonton langsung meneriaki Satan berkat keberhasilannya menjadi juara budokai lagi. 
Tapi Mr. Satan langsung berpura-pura tidak sengaja atas kejadian tadi. Memang sih, tangan Mr. Satan tidak terlihat mendorong. Tapi, para Z fighters tentunya lebih bisa melihat dengan jelas. 

''Ah...papaku..'' ucap Videl. 
''Ahahahaha... Mr. Satan selalu saja begitu'' ucap Kuririn. 
''Hmph... Bodoh!'' sahut Bezita. 
Bulma kaget melihat Bezita ada di sebelah pintu, ''ah, Bezita, ternyata kau sejak tadi di situ...'' 
''Jangan manjakan Trunks lagi! Aku muak melihatnya!'' 

Tak disangka, datanglah Trunks yang babak belur dengan sempoyongan. 
''Dasar lemah!'' umpat Bezita. 

Di istana kami. 
''Oy... Mr. Popo...'' panggil Goku. ''Mr. Popo! Dimana kau?'' 
''Oh...ternyata kau, Goku... Aku ada di sini...'' balas Mr. Popo, turun dari tangga. 
''Wahh.. Indah sekali...'' Uub, takjub. 
''Ya...'' 
''Hei, Popo, aku dan Uub ingin berlatih sekeras-kerasnya... Tapi dimana, ya?'' tanya Goku. 


======================================



Chapter 8 Lihatlah...! Ruang Jiwa dan Waktu yang Baru... 

''Hei, Popo, aku dan Uub ingin berlatih sekeras-kerasnya... Tapi dimana, ya?'' tanya Goku. 
''Oh kebetulan sekali.. Berhubung aku dan Dende telah memperbaiki ruang jiwa dan waktu, maka kalian bisa berlatih di tempat itu hingga puas. Kau bisa masuk ke ruang jiwa dan waktu hingga sebanyak 3 kali. Sementara Uub masih bisa 5 kali...'' jelas Mr. Popo. 
''Apa?'' Goku terkejut. 
''Ya... Kami membuat ulang..'' 
''Waduuh... Itu sangat bagus'' 
''Apa itu ruang jiwa dan waktu ?'' sela Uub. 
''Ruang jiwa dan waktu adalah tempat di mana setahun di sana sama dengan sehari di bumi'' 
Uub hampir pingsan mendengarnya. 

Lagi-lagi, Mr. Satan dengan aktingnya berulah. Mr. Satan mengumumkan bahwa ia akan menjadi nomor dua dengan sukarela. ''Bhahaha... Dengan cara seperti ini, pamorku akan semakin baik'' batin Mr. Satan. 

''Ternyata sang juara dunia, Mr. Satan begitu baik hatinya. Ia sangat menghargai jerih payah Pan, cucunya sendiri. Dengan begitu, Pan berhak mendapatkan medali juara 1!'' ucap Komen yang disertai riuh penonton. 

''Mr. Satan sangat hebat, dia juga mulia hatinya...'' 
''Ya... Mr. Satan membuatku mengidolakannya'' 
''Tapi tetap saja, Mr. Satan adalah juara budokai kali ini!'' 

Tepuk tangan yang riuh serta suara rakyat yang meneriaki Mr. Satan, ''Satan... Satan... Satan... Satan... Satan... Satan... Satan...'' 

''Hmph... Bulma, ayo kita pulang!'' ajak Bezita, yang kemudian ke luar. 
''Dasar si Bezita.... selalu seenaknya saja!'' gumam Bulma. ''Bulla, Trunks, ayo kita pulang'' 
Bulma, Trunks, Bulla dan Bezita pulang menggunakan pesawat kapsulnya. Bezita masih sangat kesal terhadap Trunks yang sudah sangat lemah.... ''Oy, Trunks! Kau takkan kuberi uang jajan selama kau masih lemah begitu!'' ancam Bezita. 
Trunks hanya melongo kaya kuda nil, ingusnya juga meler.... 

''Ayo kita ke ruang jiwa dan waktu'' ajak Mr. Popo. 

Beberapa saat kemudian mereka sampai di ruang jiwa dan waktu yang baru. 
''Inilah ruang jiwa dan waktu yang baru... Kau juga bisa mengatur suasana sesukamu. Mungkin hampir mirip dengan sihirnya babidi, tapi di sini kau hanya perlu memencet tombol di dekat pintu keluar'' jelas Mr. Popo. 
''Yosshh... Itu sangat hebat Mr. Popo!'' 
''Masih ada lagi, Goku!'' 
''Ah? Apalagi itu?'' tanya Goku. 
''Kau pun bisa menghadapi musuh-musuh lamamu dengan memencet tombol di komputer yang ada. Kau bisa pilih sesukamu. Tapi mereka hanyalah sosok yang terbentuk menyerupai musuhmu.... Tapi mereka juga bisa melukai dan membunuhmu'' terang Mr. Popo. 
''Yosh.. Ayo kita masuk, Uub!'' 
''Baik'' 

Tapi tiba-tiba perut Goku berbunyi, brtrtrt... ''Uhm....aku lapar..'' kata Goku. ''Walaupun di sana ada banyak makanan, tapi aku ingin kau yang memasaknya Mr. Popo. Aku rindu makananmu'' 
''Baiklah... Aku akan memasak untukmu'' 

Z fighters pun pulang. Mereka tak ingin melihat perayaan konyol Mr. Satan. Videl dan Gohan pun langsung membawa Pan pergi setelah ia mendapatkan pialanya.... 

Mr. Satan seperti biasa, ya kalian tau sendiri kan...? Ya seperti yang kalian bayangkan itu.... 



===================================================



Chapter 9 Goku dan Uub Masuk Ruang Jiwa dan Waktu 


''Yohooo..... Kenyangnya..'' kata Goku. 
Uub hanya terperanga melihat kerakusan Goku. Bahkan Uub sempat melihat ke lantai apakah ada makanan yang terjatuh. 
''Jika kau ingin cepat besar, kau harus makan yang banyak'' ucap Goku kepada Uub. 
''Baik!'' 
''Makanlah sepuasnya, Mr. Popo akan memasak lagi, kok'' sahut Mr. Popo. 
''Baik'' 

Setelah selesai makan, Goku ingin beristirahat sejenak dengan meluruskan punggungnya dulu... ''Ah, aku mau tidur dulu...'' 
Sementara Goku tidur, Uub ingin jalan-jalan melihat isi istana kami. Setelah Uub selesai mengelilingi istana kami yang luas dan juga telah melihat dragon ball, kemudian Uub duduk di sebelah Mr. Popo dan mereka saling berbincang. Tak lama kemudian datanglah Piccolo dan Dende. 

''Ah... Piccolo.. Dende.. Kalian pulang juga'' ucap Mr. Popo. 
''Hah... Uub di sini'' batin Piccolo. ''Dimana Goku?'' 
''Dia sedang tidur....'' 
''Pasti Goku dan Uub akan masuk ke ruang jiwa dan waktu, ya?'' tanya Dende. 
Uub hanya menangguk..pertanda 'ya'. 

Di Capsule Corp. 
''Bezita, katanya kau mau mengajakku jalan-jalan, kan?'' tanya Bulma, meski baru saja pulang. 
''Hmph... Baiklah. Aku mandi dulu'' 
''Asik... Papa mau'' sahut Bulla. 

***** 

Setelah lama banget nunggu, Bezita keluar dengan gagahnya. 
''Asik.. Papa udah siap...'' kata Bulla. 
Bezita kali ini mengenakan pakaian yang biasa-biasa saja... Dia hanya mengenakan kemeja biru lengan pendek dan celana panjang hitam. ''Hmph... Ayo kita berangkat'' 
''Ah...tak biasanya Bezita mau pergi. Ini seperti kencan pertama'' batin Bulma. 

Mereka bertiga pergi dengan pesawat. Sementara Trunks sedang diobati oleh Ny. Briefs. 

''Hoaammss...'' 
Goku terbangun setelah tidur lebih dari 1 jam. 
''Ah.. Goku! Akhirnya kau bangun juga'' ucap Dende. 
''Oy, Goku!'' panggil Uub. 
''Ehem... Ayo kita masuk ke ruang jiwa dan watku'' kata Goku sembari menuju ruang jiwa dan waktu. 
Piccolo seperti ingin menyampaikan sesuatu....... ''Oy, Goku! Tunggu sebentar!'' 
''Ada apa, Piccolo?'' 
''Kau harus tahu bahwa jika kau mengaktifkan musuh-musuh lamamu, kau harus bisa mengalahkan mereka hingga tuntas atau kembali menonaktifkannya'' 
''Oh begitu... Kalau tidak kenapa?'' 
''Mereka tidak akan diam saja... Kupikir kau tak perlu mengaktifkan Buu'' 
''Ah, tak usah khawatir, aku pun sudah senang dengan Uub...'' 
''Ya! Hati-hati, Goku'' 
''Berjuanglah, Uub!'' 

Goku dan Uub masuk ke ruang jiwa dan waktu....


===========================================================
Chapter 10 Ini Seperti Kencan Pertama 

''Sebenarnya kita ini mau kemana?'' tanya Bezita kepada Bulma yang sedang menyetir pesawat. 
''Sudahlah... Aku ingin Bulla senang, kau pasti ingin begitu juga, kan?'' Bulma berbalik tanya. 
''Hmph, terserah kau saja.....'' 

wuuusshhh.... 

Di gunung Paozu, rumah Goten. 
Chi-chi teramat kesal dengan Goten yang baru saja dikalahkan Pan. 
''Apa-apaan kau, Goten!? Itu sangat memalukan tau!'' 
''Maafkan aku, ibu...'' 
''Hhhh... Kau tidak pernah belajar! Kau tidak pernah berlatih! Kau juga....'' 
''Maafkan aku, bu'' pinta Goten dengan sangat. 
''Hmph... Lihatlah kakakmu, dia telah jadi sarjana! Dia juga penurut, tidak banyak tingkah...'' 
''Iya, bu. Aku akan coba'' 
''Kau menjadi super saiya saat usia 7. Tapi kekuatanmu sekarang tidak ada apa-apanya ketimbang Pan....'' 
''Trunks juga begitu, bu'' 
''Aah kau ini selalu saja begitu! Nanti malam kau harus belajar! Setiap malam juga!'' bentak Chi-chi, begitu marah. 
''Aduuh... Padahal aku ada kencan...'' 

Beralih ke ruang dan waktu. Saat itu, Goku dan Uub baru saja selesai berlatih. Mungkin lebih tepatnya pemanasan. 
''Sudah seminggu kita di sini... Tapi kita belum latihan secara serius, ya? 
''Iya, Goku'' 
''Kau 'kan sudah bisa menggunakan ki-mu dengan baik, apa kau mau bertarung serius denganku, sekarang?'' 
''Baik, Goku! Aku siap melawanmu...'' 
''Yosh... Ayo kita mulai!'' 

Goku langsung terbang menuju tengah-tengah bukit(sebelumnya Goku telah menyetel suasana pegunungan). Setelah itu, Goku membuat kamehameha yang sangat besar hingga membuat bukit-bukit lain hancur berantakan. 
Uub pun hanya tercengang melihat kamehame sebesar itu. 
''Aku juga akan melakukannya'' kata Uub. ''Ka-me-ha-me.....haa'' teriaknya sembari melepaskan kamehame yang tak kalah besar. 

''Goku!'' ucap Piccolo yang merasakan energi besar Goku dan Uub. 
''Ada apa, Piccolo?'' tanya Mr. Popo. 

Ternyata Bulma menuju ke tempat hiburan yang menyenangkan di kota Papertown. Sekitar 3 kilometer lagi mereka sampai di Papertown. 
''Bulla, kau pasti akan suka tempat itu....'' ujar Bulma. 

Tak lama kemudian, mereka telah sampai di pusat kota Papertown. Bhheessss... Pesawat diubah ke bentuk kapsul. ''Ini rumahmu'' kata Bulma seraya memasukkan kapsul ke sakunya. ''Ayo kita masuk, Bulla....'' pinta Bulma, memegang tangan Bulla. 

Tapi, Bezita sama sekali tidak bergerak alias diam di tempat. ''Hei, Bezita! Kenapa kau hanya diam saja di situ?'' 
''Kau tak menyuruhku....'' balas Bezita. 
''Aahh... Ayolah...'' pinta Bulma. 

Mereka berjalan-jalan menikmati suasana taman hiburan ini. Tapi tiba-tiba mereka bertemu gerombolan cewe-cewe cakep yang jomblo... ''Hei ganteng...'' rayu salah satu dari mereka. Kemudian mereka merayu Bezita secara bergantian.... 
''Eh.. Ko kamu mau kencan dengan tante-tante itu?'' 
Mendengar kata 'tante-tante' Bulma naik darah lagi. ''Aarrgghhh! Aku bukan tante-tante tau!'' teriaknya keras-keras. ''Dia ini suamiku!'' 
Gerombolan jomblo tersebut jadi ketakutan dan membubarkan diri.... 
''Sudahlah Bulma, biarkan saja mereka'' kata Bezita. 
''Bezita....'' 
''Papa'' 
''Kita ke sini 'kan untuk bersenang-senang. Ayo kita buat Bulla senang'' ajak Bezita. 
''Baik'' 
''Coba tanyakan, apa anak kita lapar atau tidak... Dia terlihat lemas'' ujar Bezita, lagi. 
''Apa kau lapar, Bulla?'' 
''Iya, mama... Aku lapar'' 

Mereka memutuskan untuk mencari tempat makan yang terbaik. Karena tadi di rumah Bezita sudah makan kenyang dia hanya memesan jus jeruk saja. 
''Aah...indahnya. Ternyata Bezita lembut juga'' batin Bulma. 
''Papa... Apa kau mau juga?'' tanya Bulla seraya memberi sosis pada papanya. 
Bezita pun memakan sosis pemberian Bulla. 

Mereka memang datang pada sore hari. Tapi kebersamaan mereka terjaga hingga hampir tengah malam. Itupun karena Bulla telah mengantuk.... Pangeran Saiya yang angkuh telah berubah, selamat Bulma ! 




Selasa, 04 Juni 2013

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © 2012-2013 Dragon Ball Indonesia